She promised me. Cerita Penyaluran Beasiswa Tahap 2 dan 3 kepada Adik Dwi Astuti.
Siswi ini dikenal suka bolos, prestasi akademik kurang, dan seperti tak punya semangat belajar. Begitulah sekiranya pandangan guru dan kepala sekolah. Siswi ini bahkan tidak Naik kelas, harusnya sekarang dia sudah kelas 6, tapi Karena berbagai pertimbangan sekolah tidak bisa menaikkan siswi ini ke kelas 6.
"Sekolah aja bolos terus, tiap ada PR tidak dikerjakan, kami sudah berusaha memberi nasihat semaksimal mungkin tp tetap tak berubah", begitu kata kepala sekolah
Ibu wali kelas juga menjelaskan bagaimana tak kurang2nya beliau menasihati anak ini, tapi ya tetap seperti ini adanya.
Anak ini, adalah salah satu penerima beasiswa @scholarshipforscholarship . Dia anak yatim, hidup bersama ibu, 1 kakak dan 1 adik. Dulu ibunya bekerja sebagai penjual angkringan dan anak ini sering bolos Karena membantu jualan juga mengurusi adiknya yg masih kecil. Tapi sekarang kabarnya ibunya tak lagi jualan angkringan, " ganti jualan es marimas, ibu ndak ada modal", katanya.
Pihak sekolah mencoba menjelaskan sedetil mungkin mengenai anak ini, mungkin mereka ingin kami berfikir ulang untuk lanjut atau tidak memberi bantuan pada anak ini.
"Secara ekonomi, anak ini memang sangat membutuhkan, tapi secara akademik juga seperti ini, monggo mau seperti apa mas," kepala sekolah menjelaskan.
Tanpa pikir panjang aku bilang secara tegas "kami lanjut Pak".
Justru anak yg seperti ini yang harus kita pikirkan bersama, tak bisa kita biarkan anak ini terus dalam keterpurukannya. Aku coba jelaskan pada Tim @scholarshipforscholarship
Yg ikut datang ke sekolah bersamaku.
Yg ikut datang ke sekolah bersamaku.
Anak ini memang punya masalah dengan motivasi belajar, dan juga tak ada dukungan kuat untuk sekolah dari orang rumah. Mungkin ibu nya pun lebih senang anak ini tidak sekolah, Karena bisa bantu2 di rumah. Ditambah dia habis tinggal kelas, pasti juga ada beban mental, rasa malu di sekolah. Inilah kesimpulan yg bisa aku tarik dari hasil ngobrolku dengan anak ini.
Tim yg datang mencoba ngobrol personal dengan anak ini, kakak2 itu mencoba menyisipkan nasihat Dan motivasi kepada dik Dwi.
Dan aku tantang anak ini untuk berbenah. Aku bilang "kamu berani janji untuk tidak bolos sekolah lagi? Kamu berani janji dengan dirimu sendiri dan juga kakak untuk lebih giat belajar agar bisa Naik kelas? Kakak janji, kalau kamu rajin, kakak akan kasih kamu hadiah, tapi kalau kamu ndak bisa lebih baik, kakak minta maaf tidak bisa membantu adik lagi, kami tidak akan pernah datang lagi ke sekolah ini untuk menjenguk adik. Dan kakak bisa tau kamu bolos atau tidak dari ibu guru dan Pak kepala sekolah, kakak simpan nomor mereka untuk memantau kamu," kataku sambil mengacungkan jari kelingking ke arahnya.
Dia sejenak terdiam, matanya nampak mulai berkaca. Anak ini sebenernya bisa, aku yakin dia bisa, seperti banyak hal tersimpan di dalam sana yg tidak bisa dia ceriterakan kepadaku. Mulutnya terlalu kaku untuk banyak bekata.
Dan dengan pandangan Mata ke arahku, dia acungkan juga jari kelingkingnya lalu menggaet kelingkingku. "Janji," katanya pelan.
Dan dengan pandangan Mata ke arahku, dia acungkan juga jari kelingkingnya lalu menggaet kelingkingku. "Janji," katanya pelan.
Stelah itu kami lebih mantap untuk terus membantunya. Aku berdiskusi dengan Pak kepala sekolah dan juga guru kelas untuk anak ini kedepannya, pihak sekolah dan kami berkomitmen untuk lebih memperhatikan anak ini.
Inilah salah satu komitmen kami di Scholarship for scholarship. Kami tak ingin cuma membantu secara material,tapi kami juga ingin membantu sokongan motivasi.
Semoga janji kelingking ini adalah awal yg baik dan anak ini benar2 bisa lebih rajin serta Naik kelas nantinya. Amin...
Di saat kita tengah berpikir dan berbuat untuk kebaikan orang lain, maka sejatinya kita juga tengah membelajarkan diri kita sendiri untuk hidup lebih baik. Ada banyak celah untuk kita belajar tentang kehidupan, termasuk di dalamnya dengan berbagi. Dan berbagi dengan anak yatim adalah salah satu yang terbaik.
Ini adalah cerita dari penyaluran beasiswa Scholarship for Scholarship tahap 2 kepada Adik Dwi. Atas nama tim Scholarship for Scholarship kami ucapkan terimakasih banyak kepada seluruh donatur yang tak bisa kami sebut satu per satu. Semoga apa yang teman2 sedekahkan bisa jadi amal baik dan memperlancar rejeki kalian kedepannya. Amin..!!!!
Mau ikut berbagi untuk membantu pendidikan anak2 yatim Dan atau kurang mampu? Gabung bersama kami di Scholarship for Scholarship. Semakin banyak yang bergabung, semakin banyak anak yang terbantu.
More info 082167505124
Open donation No rek. BRI 3012-01-010564-53-9 an. Getrudis Kerans
Open donation No rek. BRI 3012-01-010564-53-9 an. Getrudis Kerans
Our other stories on:
IG @Scholarshipforscholarship
IG @Scholarshipforscholarship
Tidak ada komentar:
Posting Komentar