
Siswa yang kerap disapa Sanah ini merupakan salah satu siswa yatim di sekolahnya. Ayahnya yang awalnya merupakan pekerja peternakan ayam telah meninggal 6 bulan yang lalu. Alhasil ibunya saat ini menjadi tulang punggung utama atas biaya hidup Sanah beserta anak keduanya yang masih balita. Ketika diwawancarai oleh tim SfS, Sanah menceritakan bahwa saat ini ia hidup di rumah sang kakek dan nenek bersama Ibu dan adiknya yang masih balita. Sang kakek yang sudah renta diceritakan sudah tidak bekerja, sedangkan sang nenek masih membantu bekerja sebagai penggoreng kripik di home-industri tetangga yang berjarak tak jauh dari rumahnya. Ibunda Sanah bekerja ala kadarnya, sebagai pembantu rumah tangga di rumah tetangga tak jauh dari rumah sembari mengurus anak keduanya yang masih balita.
“Saya kadang sedih karena lihat ibu sering sakit dan kadang jadi tidak bisa bekerja.” Begitu kira-kira penuturan Sanah di tengah wawancara bersama tim SfS dengan raut muka yang polos. Diakui oleh Sanah pula bahwa ibunya sering sakit-sakitan sehingga terkadang terpaksa tidak bisa bekerja. Berdasarkan hasil wawancara bersama Sanah juga ibu wali kelas 3 SD N 1 Karanggude, tim SfS menyimpulkan bahwasanya memang keadaan ekonomi keluarga Sanah pasca meninggalnya sang Ayah cukup banyak berpengaruh, terlebih dalam keadaan sang Istri yang harus menanggung 2 anak yakni Sanah dan adiknya yang masih balita.
Menurut pengakuan guru wali kelas 3 serta beberapa guru lainnya, Sanah termasuk siswa yang berprestasi, terbukti dengan 5 peringkat teratas yang selalu diraihnya. Sanah juga diakui sebagai siswa yang enerjik dan merupakan tipikal siswa yang rajin dalam belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.
“Saya mau jadi guru, jadi saya harus lanjut ke SMP. Saya ingin terus sekola, biar cita-cita saya tercapai. Tapi saya kasihan sama ibu sama adik juga.” Begitu kurang lebih jawaban Sanah ketika tim SfS menanyakan apakah dia ingin melanjutkan sekolah setelah lulus SD nantinya, dengan ekspresi semangat namun lirih ketika menyebut keadaan ibunya.
Berdasarkan pengamatan tim SfS selama mewawancarai Sanah, siswa ini memang termasuk siswa yang aktif dan bersemangat, terutama ketika dipancing tim SfS untuk menceritakan keinginannya untuk melanjutkan sekolah, namun sungguh mengharukan ketika semangat yang dia luapkan meredup ketika dia ceritakan keadaan keluarganya saat ini, seolah semangatnya untuk melanjutkan sekolah luntur seketika apabila mengingat keadaan keluarganya. Sanah, merupakan contoh siswa yang berprestasi dan bersemangat untuk terus bersekolah, namun dalam keadaan yang masih terbatas dalam hal ekonomi keluarga. Kondisi ini cukup membuat tim SfS tergerak untuk membantunya melalui penyaluran beasiswa SfS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar